PUISI: Pengertian, Ciri, Struktur, Unsur, dan Jenis-Jenis Puisi
Kamis, 07 Juli 2022
Tulis Komentar
PUISI: Pengertian, Ciri, Struktur, Unsur, dan Jenis-Jenis Puisi
Halo, selamat datang di Blog Share Ilmu,
disini mimin bakalan share berbagai ilmu yang sangat bermanfaat. Langsung aja
cek yuukk. Please Stay and Always studying, because Study make our life happy.
Di kesempatan kali ini, mimin mau bahas tentang
Puisi. Kebanyakan udah pernah baca atau lihat puisi kan.
PUISI: Pengertian, Ciri, Struktur, Unsur, dan Jenis-Jenis Puisi |
Indonesia mempunyai banyak sastrawan puisi
terkenal lho, yang semua karyanya itu sudah sampai mendunia, diantaranya adalah Chairil Anwar, WS Rendra,
Sapardi Djoko Damono, Taufik Ismail. Sedangkan beberapa karya puisi yang
terkenal diantaranya adalah Karawang Bekasi, Aku Ingin, Aku dan masih banyak
lainnya.
Jadi udah gak asing lagi kan. So,
bahasnya gak bakalan susah susah amat. Cekidot
Kita mulai dari pengertiannya ya.
Apa yang dimaksud Puisi? Apa itu Puisi?
Pengertian Puisi
Puisi adalah suatu karya
sastra berupa ungkapan isi hati penulis di mana di dalamnya ada irama, lirik,
rima, dan ritme pada setiap barisnya. Dikemas dalam bahasa yang imajinatif dan
disusun dengan kata yang padat dan penuh makna.
Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra yang gaya bahasanya sangat ditentukan oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait (melansir id.wikipedia.org).
Jadi secara sederhana puisi merupakan karya sastra yang punya kaidah tertentu sebagai bentuk ekpresi diri.
Karya puisi mengandung
nilai estetika tersendiri. Orang yang membuat puisi disebut dengan penyair
puisi. Tiap puisi memiliki karakteristik tersendiri diantara satu dengan
lainnya.
Oke, paham kan?
Nah karena puisi merupakan karya sastra, tentunya punya karakteristik tersendiri. Lanjut ke ciri-ciri umum puisi ya.
Ciri-Ciri Puisi
- Puisi memiliki rima atau sajak yang
teratur
- Puisi bermakna konotatif
- Puisi bersifat simetris.
- Puisi juga lebih menggunakan sajak
syair, atau pola pantun. (puisi lama)
- Puisi terdiri dari kesatuan sintaksis
(gatra)
- Bahasa yang digunakan puisi lebih padat daripada prosa dan drama.
Setelah ciri-ciri, kita juga harus tau unsur-unsur dari puisi. Unsur puisi sebagai berikut:
Unsur Unsur Puisi
Dalam puisi terdapat unsur-unsur yang
membentuknya. Unsur Puisi terdiri dari struktur batin dan struktur fisik.
1. Struktur Batin Puisi
Struktur batin puisi adalah unsur pembangunan puisi berupa makna yang tidak terlihat oleh mata. Contohnya adalah tema, nada, suasana, perasaan dan amanat/tujuan.
- Tema/ Makna adalah unsur ini berupa makna yang tersirat yang ingin disampikan penulis kepada pembaca/ pendengar.
- Nada adalah sikap penyair terhadap audience-nya, yang berkaitan dengan makna dan rasa. Dari nada yang terdengar, audience dapat menyimpulkan sikap penulis sedang mendikte, menggurui, memandang rendah, atau sikap lainnya.
- Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan penulis pada para audience-nya.
- Perasaan adalah sesuatu hal yang dilatari oleh latar belakang penyair, misalnya agama, pendidikan, kelas sosial, jenis kelamin, pengalaman sosial, dsb.
2. Struktur Fisik Puisi
Struktur fisik puisi adalah unsur puisi
yang bisa dilihat dan diamati secara langsung dengan mata. Struktur ini terdiri
dari diksi, citraan/imaji, majas, kata konkret, tipografi dan rima.
- Diksi adalah pemilihan kata oleh seorang penyair untuk mendapatkan
efek yang sesuai dengan keinginannnya. Pemilihan diksi pada puisi sangat
berpengaruh dengan makna yang ingin disampaikan penyair.
- Tipografi Adalah bentuk format suatu puisi,
seperti pengaturan baris, batas tepi kertas kanan, kiri, atas, bawah,
jenis huruf yang digunakan. Unsur ini berpengaruh pada pemaknaan dari isi
puisi itu sendiri.
- Majas adalah pemakaian bahasa dengan cara melukiskan sesuatu dengan
konotasi khusus sehingga arti sebuah kata bisa mempunyai banyak makna.
- Kata Konkret adalah susunan kata yang memungkinkan
terjadinya imaji. Kata konkret seperti permata senja menggambarkan pantai,
atau tempat yang sesuai dengan datangnya senja.
- Imaji atau Citraan adalah pemberi gambaran kepada
para pendengar/pembaca agar seolah-olah dapat melihat, mendengar,
merasakan atau mengalami hal-hal yang terkandung dalam puisi. Citraan
mempunyai 6 macam, diantaranya citraan penglihatan, pendengaran,
penciuman, perasaan, perabaan dan pergerakan.
- Rima atau Irama Adalah persamaan bunyi dalam penyampaian
puisi dari awal hingga akhir puisi. Beberapa bentuk rima di antaranya:
(1) Onomatope:
Tiruan bunyi, misalnya prank yang mengungkapkan sesuatu yang pecah.
(2) Bentuk
intern pola bunyi, yaitu aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan
awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi, dan sebagainya.
(3) Pengulangan
kata, yaitu penentuan tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lemah suatu
bunyi.
Nah setelah tau pengertian, ciri-ciri, unsur, dan struktur puisi, maka kita juga perlu tahu macam-macam puisi.
Next kita bahas, macam-macam puisi,
Macam-macam Puisi
Secara umum, puisi terbagi menjadi 3 jenis puisi, diantaranya adalah
puisi lama, puisi baru dan puisi kontemporer.
1. Puisi
Lama
Puisi lama adalah puisi yang dihasilkan sebelum
abad ke-20. Puisi jenis ini terbagi kedalam beberapa jenis pula, diantaranya
adalah pantun, talibun, pantun berkait (seloka), pantun kilat (karmina),
gurindam, syair, mantra.
- Pantun adalah puisi yang terdiri dari empat larik dengan rima akhir
ab-ab. Pantun dapat dibedakan berdasarkan jenisnya, seperti pantun lucu,
pantun anak, dan sebagainya.
- Mantra yaitu ucapan-ucapan yang dipercaya dapat mendatangkan
kekuatan magic. Biasanya dipakai dalam acara tertentu,
contohnya mantra yang dirapal untuk menolak turunnya hujan atau
sebaliknya.
- Karmina yaitu salah satu prosa dimana
bentuknya lebih pendek dari pantun. Saking pendeknya, biasa juga disebut dengan
pantun kilat.
- Seloka yaitu pantun berkait berasal dari Melayu klasik yang berisi
pepatah.
- Gurindam yaitu puisi yang terdiri dari dua
bait, yang mana tiap baitnya terdiri dari dua baris kalimat dengan rima
yang sama. Biasanya terkandung nasihat dan amanat.
- Syair adalah puisi yang tersusun atas empat baris dengan bunyi
akhiran yang serupa. Syair biasanya menceritakan sebuah kisah dan di
dalamnya terkandung amanat yang ingin disampaikan penyairnya.
- Talibun yaitu pantun yang lebih dari empat
baris dan memiliki rima abc-abc.
2. Puisi Baru
Puisi baru adalah puisi yang lebih bebas daripada
puisi lama, baik dalam jumlah baris, suku kata, maupun rima. Beberapa jenis
puisi baru adalah sebagai berikut.
- Balada adalah sajak sederhana yang mengisahkan tentang cerita rakyat
yang mengharukan. Terkadang disajikan dalam bentuk dialog, atau
dinyanyikan.
- Himne (Gita Puja) adalah sejenis nyanyian
pujaan yang ditujukan untuk Tuhan, atau Dewa, atau sesuatu yang dianggap
penting dan sakral.
- Ode adalah puisi lirik berisikan sanjungan kepada orang yang
berjasa dengan nada agung dan tema serius. Umumnya ode ditujukan untuk
orang tua, pahlawan dan orang-orang besar.
- Epigram yaitu puisi yang berisi tentang
ajaran dan tuntunan hidup. Epigram berarti unsur pengajaran, nasihat,
membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman hidup.
- Romansa yaitu puisi cerita yang berisi
luapan perasaan cinta kasih. Puisi romansa menimbulkan efek romantisme.
- Elegi yaitu syair atau nyanyian yang mengandung ratapan dan
ungkapan dukacita, khususnya pada peristiwa kematian.
- Satire yaitu puisi yang menggunakan gaya bahasa berisi sindiran, atau kritik yang disampaikan dalam bentuk ironi, sarkasme, atau parodi.
Menurut bentuknya:
- Distikon yaitu puisi yang masing-masing
bait terdiri dari dua baris (dua seuntai).
- Terzina adalah puisi yang masing-masing
bait terdiri dari tiga baris (tiga seuntai).
- Kuatren adalah puisi yang masing-masing
bait terdiri dari empat baris (empat seuntai).
- Kuint yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari lima baris
(lima seuntai).
- Sekstet yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari enam baris (enam
seuntai).
- Septima yaitu puisi yang masing-masing
bait terdiri dari tujuh baris (tujuh seuntai).
- Oktaf/ Stanza yaitu puisi yang masing-masing
bait terdiri dari delapan baris (delapan seuntai).
- Soneta yaitu puisi yang terdiri dari 14 baris yang dibagi menjadi
dua, dimana dua bait pertama masing-masing 4 baris, dan dua bait kedua
masing-masing tiga baris. Soneta merupakan puisi paling terkenal karena
terkesan susah untuk diciptakan. Namun, hal tersebut justru menjadi
tantangan tersendiri bagi para penyair.
3. Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer adalah jenis puisi yang berusah
keluar dari ikatan konvensional. Puisi kontemporer selalu berusaha menyesuaikan
dengan perkembangan zaman dan tidak lagi mementingkan irama, gaya bahasa dan
lain-lainnya yang terdapat dalam puisi lama maupun baru.
Puisi kontemporer dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
- Puisi Mantra, yaitu mengambil sifat-sifat dari
mantra.
- Puisi Mbeling, yaitu puisi yang sudah tidak mengikuti
aturan umum dan ketentuan dalam puisi. (Btw FYI mbeling dibahasa jawa
artinya bandel lho)
- Puisi Konkret, yaitu puisi yang lebih mengutamakan bentuk grafis (wajah dan bentuk lainnya) dan tidak sepenuhnya menggunakan bahasa sebagai media.
Jadi, segini dulu ya pembahasan mimin soal puisi.
Tentunya setelah kita kenal dengan apa itu Puisi pasti seringkali kita di sekolah diminta untuk membuat puisi. Kalian dapat juga membaca tips dan cara membuat puisi yang baik.
Sehingga ketika dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ataupun kegiatan seni lain dan kalian diminta untuk membuat puisi yang bagus, kalian sudah dapat membuatnya dan tidak kaget lagi.
Makasih yang udah mau mampir ke blog mimin. Semoga yang terbaik untuk kalian semua.
Salam Study from Share Ilmu.
Belum ada Komentar untuk "PUISI: Pengertian, Ciri, Struktur, Unsur, dan Jenis-Jenis Puisi"
Posting Komentar